Warung Kecil Kecilan

Warung Kecil Kecilan

Modal Usaha Toko Kelontong

Dalam membuat usaha toko kelontong ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti modal. Lalu modal yang harus dikeluarkan berapa sih?

Pertama ada modal duit. Tentunya ini merupakan modal yang sangat penting untuk kalian. Sebenarnya, kalau kalian ingin simpel, kalian bisa menyediakan etalse atau rak saja, kemudian membeli barang dagangannya.

Etalase dan juga rak sendiri harganya bervariasi dan tergantung jenisnya, mulai dari jenis bahan, hingga bentuk nya. Tapi kalau kalian tidak mempunyai banyak modal, kalian bisa membeli rak yang sesuai dengan apa yang kalian jual.

Contohnya, jika kalian ingin menjual cemilan ringan, sembako, garam, atau gula, kalian tidak harus memiliki rak yang cukup besar. Kalian bisa merubah raknya seiring dengan berjalannya usaha kalian. Kalian bisa membeli rak dari yang paling murah sekitar 150.000 – 200.000 Rupiah.

Untuk jumlah yang kalian butuhkan itu harus sesuai dengan kebutuhan kalian, jangan borong rak dan kemudian tidak terpakai. Selain itu juga, etalase, untuk ini masih terhitung mahal sekirtar 800.000 – 1.500.000 rupiah.

Anggap saja dengan versi modal terbatas, kalian bisa mendapatkan 2 rak dan juga 1 etalase kaca. Maka modal yang harus kalian butuhkan peralatan sendiri itu harus Rp1.2 juta keatas.

Selanjutnya yang perlu kalian perhatikan ada modal tempat. Tempat merupakan salah satu faktor yang penting untuk bisnsi toko kelontong kalian bisa banyak pengunjung atau tidak.

Selain itu juga, jangan sampai toko kalian kesempitan karena terlalu banyak rak yang dipajang dan membuat ruang gerak susah. Terakhir, jangan lupa untuk tidak melupakan perawatan tempat kalian nantinya. Hitungannya mulai dari 500.000-1.000.000 rupiah.

Tips Menyukseskan Usaha Kecil-kecilan untuk Pemula

Kalau ingin menyukseskan usaha kecil-kecilan untuk pemula yang kamu rintis, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:

Dengan mengikuti tips dan ide di atas, kamu bisa memulai usaha kecil-kecilan untuk pemula dengan lebih percaya diri. Ingatlah bahwa kesuksesan bisnis memerlukan kerja keras, dedikasi, dan konsistensi. Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru dan terus belajar demi mengembangkan usaha.

Kalau bingung mencari solusi bisnis, kamu bisa menggunakan GoPay Merchant. Tak hanya sebagai solusi pembayaran, kemudahan GoPay Merchant membuatmu tampil beda dari kompetitor. Pembeli juga bisa membayar dengan QRIS, jadi risiko ditipu pun berkurang. Segera daftar di sini untuk jadi GoPay Merchant!

×Close Kode referensi sudah berhasil didaftarkan.

Belanja di App banyak untungnya:

Type of small family-owned business in Indonesia

A warung (old spelling: waroeng or warong) is a type of small family-owned business — small retail, eatery, or café — in Indonesia.[1] A warung is an essential part of daily life in Indonesia. Over time, the term warung has shifted somewhat — especially among foreign visitors, expatriates, and people abroad — to refer more specifically to a modest Indonesian eatery or a place that sells Indonesian retail items (mostly groceries or foodstuff).[2] But for the majority of Indonesians, it still refers to a small, neighborhood convenience shop, often a front room or booth in a family's home.

There are tourist-serving establishments on the island of Bali and elsewhere that attach the term warung to their business to indicate their Indonesian nature.[3] Traditionally, warung is indeed a family-owned business, run by the family members, mostly by women.[4]

Traditional warungs are made from wood, bamboo, or woven thatch. More permanent warungs are stalls made from bricks and concrete, which are often family-owned businesses attached to their homes. Some smaller portable warungs are made from tin, zinc, or molded fiberglass in some modern versions. Warung tenda is a portable tent-based warung, covered with canvas, fabric, tarp, or plastic sheet tent for roofing.

The term warung simply denotes a wide category of small businesses, either a small retail shop or an eatery. It is widely used in Java and most of Indonesia. In certain parts of Sumatra and the Malay Peninsula, the word kedai is sometimes used as well. In Javanese culture areas, such as in Yogyakarta, Semarang, and Surakarta, its counterpart term wedhangan or angkringan is more commonly found.[4] On the other hand, the term toko is used for a larger and more established shop.

The term can be used to loosely refer to many other types of shops, including the wartel (short for warung telepon, essentially a manned phone booth) and warnet (short for warung internet Internet café).

There are many kinds of warung, some take the form of a small shop that sells cold bottled drinks, candy, cigarettes, snacks, krupuk, and other daily necessities, while the larger ones are small restaurant establishments. A warung that sells food typically sells easily-prepared local foods; pisang goreng and many kinds of gorengan, nasi goreng (fried rice), and mie goreng (fried noodles).

On the resort island of Bali and Lombok, warung might refer to a touristy cabana cafe that sells locals' favourites as well as Asian or Western food. Other than Indonesian dishes, on their menu, there might be a selection of soups, steaks, fries, sandwiches, or grilled fish.

Some types of warung are:

Most of the time, warung are named after the main dishes they sell. For example, warung bubur kacang ijo or warung burjo sells bubur kacang hijau, warung roti bakar sells grilled bread, warung pecel lele sells pecel lele or fried catfish with sambal, while warung indomie sells cooked instant noodles, although the brand might not always be Indomie.

Warung rokok, cigarette-selling warung.

Warung kopi, small coffee shop selling coffee, tea, and snacks.

Warung Tegal, selling Javanese food from Tegal.

on boat on the bank of the

Wikimedia Commons has media related to

Bekerja Sama dengan Supplier

Ketika kamu menjalankan bisnis, maka supplier juga menjadi hal yang wajib untuk diperhatikan. Carilah supplier yang bisa dipercaya dan menawarkan harga yang lebih rendah agar pasokan barang di tokomu tetap terjaga dan bisa meningkatkan efisiensi pengeluaran.

Ide Usaha Kecil-kecilan untuk Pemula yang Minim Modal

Jika kamu mencari ide usaha kecil-kecilan untuk pemula dengan modal terbatas, berikut adalah beberapa ide yang bisa dipertimbangkan:

Semua orang perlu makan lebih dari sekali tiap harinya. Jadi, kamu bisa membuka usaha catering kalau punya bakat memasak dan menyajikan hidangan lezat. Bisnis ini tidak memerlukan modal besar, dan kamu bisa mulai dari lingkungan sekitar terlebih dahulu.

Manfaatkan popularitas merek franchise yang sudah dikenal oleh masyarakat ketika kamu ingin memulai usaha kecil-kecilan untuk pemula. Dengan bergabung menjadi bagian dari franchise, kamu akan mendapatkan dukungan dalam hal pemasaran dan pengelolaan bisnis.

Dropshipping adalah bisnis yang memungkinkan kamu menjual produk tanpa perlu memiliki stok barang sendiri. Kamu hanya perlu bekerja sama dengan supplier atau produsen, dan ketika ada pesanan dari pelanggan, produk akan dikirimkan langsung dari supplier ke pelanggan itu.

Buat kamu yang punya keahlian atau pengetahuan dalam bidang tertentu, pertimbangkan untuk membuka usaha les privat. Bisnis ini bisa mencakup berbagai bidang seperti les matematika, les musik, les bahasa asing, dan banyak lagi.

Jam Operasional Warung Kelontong

Selanjutnya, kalian juga harus memperhatikan jam buka serta tutup warung kelontong kalian. Terkadang yang menjadi kekurangan ialah jam buka dan tutup kadang berbeda. Hal ini tentunya yang membuat para konsumen bingung kapan jadwal buka dan tutup nya.

Membuka usaha toko kelontong kecil-kecilan bisa digunakan sebagai ide dalam membangun bisnis. Meski kini sudah banyak toko retail modern atau supermarket, tetapi keberadaan toko kelontong masih dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat.

Toko kelontong hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menyediakan kebutuhan dasar masyarakat. Dikutip dari buku berjudul Kewirausahaan yang ditulis oleh Suharyadi, toko kelontong adalah usaha yang menjual kebutuhan sehari, seperti beras, telur, minyak goreng, gula, garam, sayur, dan lain sebagainya.

Usaha di bidang ini terbilang menjanjikan karena permintaan di masyarakat selalu tinggi. Oleh karena itu, kamu bisa menjadikan toko kelontong kecil-kecilan di rumah untuk menjadi ide usaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toko kelontong termasuk ke dalam golongan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Seperti yang kita ketahui, UMKM merupakan penggerak roda perekonomian Indonesia dan toko kelontong pun memainkan peranannya di situ.

Dari waktu ke waktu, peminat toko kelontong tetap bertahan dan memilih untuk berbelanja di sana. Toko kelontong biasanya memberikan harga yang murah dan memberikan kenyamanan kepada pembeli karena bisa berinteraksi akrab dengan penjual.

Pilih jenis bisnis yang tepat

Dalam memulai usaha kecil-kecilan, pilihlah bisnis yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan passion. Saat melakukan sesuatu yang disukai, kamu tentu akan lebih termotivasi untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Pelayanan Kepada Pelanggan

Ketiga, kalian bisa memberikan pelayanan ekstra maksimal kepada pelanggan kalian. Nah dengan memberikan pelayanan terbaik, maka stigma toko anda terhadap pelayanan terbaik akan terbentuk, dan kemudian para pelanggan kalian akan nyaman.

Jangan ragu-ragu minta bantuan

Jangan merasa malu untuk meminta bantuan atau bertanya kepada orang-orang yang memiliki pengalaman dalam dunia bisnis. Temui pengusaha yang sudah berpengalaman, bergabunglah dengan komunitas bisnis, atau ikuti seminar dan workshop terkait bisnis. Belajarlah dari pengalaman orang lain supaya kamu bisa menghindari kesalahan yang biasa dilakukan pemula.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Sampingan Ibu Rumah Tangga

JavaScript harus aktif untuk menggunakan foursquare.com

Kami menggunakan teknologi terbaru dan terbaik yang ada untuk memberikan pengalaman web terbaik yang mungkin. Aktifkan JavaScript di pengaturan browser untuk melanjutkan.

Unduh Foursquare untuk ponselmu dan mulailah menjelajahi dunia di sekitarmu!